UGM Peringkat 321 Dunia

Sabtu, 18 September 2010



Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menempati peringkat 321 dari 650 perguruan tinggi terbaik dunia atau turun dibandingkan peringkat 250 pada 2009.

"Peringkat tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Quacquarelli Symonds terhadap 15.000 akademisi, lebih dari 5.000 institusi pengguna lulusan, dan 40.000 calon mahasiswa S1 serta pascasarjana di seluruh dunia," kata Kepala Humas dan Protokoler Universitas Gadjah Mada (UGM) Suryo Baskoro di Yogyakarta, Sabtu (18/9).

Ia mengatakan peringkat 321 yang diperoleh UGM tersebut menurun dibandingkan peringkat 250 pada 2009. "Penurunan peringkat dialami hampir semua perguruan tinggi ternama Indonesia. Di antaranya Universitas Indonesia yang turun dari peringkat 201 pada 2009 ke posisi 236, Institut Teknologi Bandung turun dari peringkat 351 menjadi antara 401-450, Universitas Airlangga menurun dari peringkat antara 401-500 menjadi 451-500," katanya.

Menurut dia penurunan peringkat perguruan tinggi Indonesia tidak lepas dari persaingan ketat antaruniversitas di seluruh dunia. "Faktor lain yang mungkin menyebabkan penurunan peringkat tersebut adalah adanya sekitar 25 perguruan tinggi baru yang berkualitas dan masuk peringkat dunia," katanya.

Suryo mengatakan penentuan pemeringkatan tersebut menggunakan empat indikator dengan nilai bobot yang berbeda-beda. "Penilaian dari para akademisi mendapat bobot 40 persen, penilaian dari institusi pengguna lulusan diberi bobot 10 persen, perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa berbobot 20 persen, indeks pengutipan karya ilmiah 20 persen, dan atmosfir internasional 10 persen," katanya.

Ia mengatakan di kawasan Asia Tenggara peringkat tertinggi diraih oleh National University of Singapore yang berada di peringkat 31. "Sedangkan peringkat pertama dunia diduduki oleh University of Cambridge Inggris, peringkat kedua dipegang Harvard University Amerika Serikat," katanya.
(Sumber:Metrotvnews.com)

Dialog Publik Calon Rektor UHN

Kamis, 16 September 2010



MEDAN- Panitia Pemilihan Rektor Universitas HKBP Nommensen, akan menggelar dialog publik dengan empat bakal calon Rektor. Dialog publik rencananya digelar Jumat 17 September 2010 Pukul 20.00-22.00 WIB, bertempat di Stasiun TVRI Medan Jalan Putri Hijau.
Sebagai salah satu Universitas terkemuka di Sumatera Utara bahkan di Indonesia, Universitas HKBP Nommensen saat ini merasa sudah saatnya “go Publik” dan memberi kesempatan kepada publik untuk menilai, mengetahui dan mengevaluasi proses-proses strategis. Dan kegiatan itu terkait juga dengan usia HKBP Nommensen yang ke 56.
Sebagai salah satu Implikasi dari keterbukaan terhadap publik tersebut, Universitas HKBP Nommensen, akan memberikan pelayanan dan pengabdian kepada bangsa dan Negara, dalam bahasa lain dikatakan Pro deo Et Patria artinya Untuk Tuhan dan Ibu Pertiwi.
Pada pemilihan rektor nanti, para calon diharapkan dapat menjelaskan visi dan misi ke publik.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Panitia Pelaksana Ir. P. Nai Borhu Rabu (15/9) kemarin. “Dialog publik ini diharapkan jadi penilaian bagi bakal calon rektor,” terangnya. Nai Borhu.
Setelah dinilai oleh publik secara luas, para bakal calon juga akan mengikuti Fit and Proper Test.
Adapun kandidat bursa bakal calon Rektor UHN antara lain, Dr. Drs. Togar Pangaribuan, M.Pd., Dr. Ir. Erika Pardede, M. App. Sc., Prof. Dr. Drs. Monang Sitorus, M. Si. Dan Dr. Ir. Jongkers Tampu Bolon, M. Sc.
(Sumber: hariansumutpos.com)

UI Cetak Rekor MURI Dalam ESQ Training

Senin, 06 September 2010


Perhatian Mahasiswa Baru Universitas Indonesia (MABA UI) 2010 teralihkan sejenak dari Depok ke Kemayoran. Selama dua hari sejak Selasa, (24/08) hingga Rabu (25/08) bertempat di Jakarta International (JI) Expo Kemayoran, mereka diberikan pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) 165 yang diberikan PemimpinESQ Leadership Centre, Ary Ginanjar Agustian dengan tema Feel the Experience and Get a Meaningful Life. Sekitar 8000 MABA UI memadati area JI Expo yang terbagi ke dalam dua ruangan: Hall B dan D. Pelatihan ESQ ini berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena diikuti oleh peserta terbanyak sekitar 8.140 peserta. Penghargaan MURI ini diterima oleh Rektor UI, Prof. Dr. der. Soz Gumilar Rusliwa Somantri
Dalam sambutannya, Gumilar mengungkapkan pelatihan ESQ dibutuhkan sebagai persiapan untuk menghadapi persaingan di masa yang akan datang. “Mahasiswa baru UI perlu pandangan yang utuh mengenai siapa dirinya,” ujarnya. Melalui pelatihan ESQ ini, ia berharap dapat membentuk karakter mahasiswa baru menjadi pribadi yang dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri. “Selain itu saya juga berharap di waktu mendatang, kalian semua yang hadir di ruangan ini kelak menjadi cendikia yang dapat menjadi pemimpin bangsa,” tutur Gumilar mengakhiri sambutannya.

Pada kesempatan yang sama, Ary Ginanjar Agustian menyatakan pendapat yang senada dengan Gumilar. “Mahasiswa baru 2010 UI merupakan calon pemimpin bangsa, karena UI selalu berada di garda terdepan dan menjadi saksi sejarah dalam tiap perubahan yang dialami Indonesia,” ujarnya bersemangat. Melalui pelatihan ESQ yang dibuatnya 10 tahun yang lalu, Ary menjelaskan bahwa pelatihan semacam ini sebanyak 5000 kali, namun kali ini merupakan peserta terbanyak yang pernah diberikan pelatihan. “Ini bukan saja rekor di Indonesia, tetapi juga rekor Asia,” seru Ary. Di akhir sambutannya ia mengajak mahasiswa baru 2010 UI untuk membangun kecerdasan emosional supaya kecerdasan intelektual yang dimiliki bisa dioptimalkan.

Ini merupakan kali pertama pelatihan ESQ dimasukkan ke dalam kegiatan mahasiswa baru (KAMABA) UI. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Sub. Direktorat Kegiatan Penalaran, K2N dan Pengembangan Soft Skill Mahasiswa, Arman Nefi. Ditemui di ruang kerjanya pada (31/08) di Gedung Pusat Pelayanan Mahasiswa Terpadu (PPMT) lantai satu, Arman mengatakan pelatihan ESQ ini bukan kegiatan baru, karena pernah diadakan sebelumnya pada 2009. “Namun saat itu hanya untuk kalangan terbatas,” ujarnya. Menurutnya materi yang diberikan dalam ESQ memiliki dampak baik untuk pembekalan MABA selama mereka menempuh masa kuliah atau ketika telah menyelesaikan studinya. “MABA akan memiliki panduan atau kompas supaya tahu arah studi mereka ingin menjadi apa dan apa yang akan dilakukan setelah mereka lulus kuliah nanti,” kata Arman. Staf pengajar Fakultas Hukum ini berharap setelah MABA mengikuti kegiatan pelatihan ESQ, mereka tidak hanya pintar dalam penguasaan akademik namun juga cerdas secara emosional. "Sehingga ke depan mereka bisa menjadi pemimpin yang jujur dan amanah,” harapnya.

Pelatihan ESQ merupakan satu pelatihan yang bertujuan untuk mensinergikan antara IQ, EQ dan SQ. Melalui pelatihan ini, peserta akan diajak untuk mendalami hakekat keberadaan dirinya di muka bumi ini. Hadir dalam pelatihan selama dua hari tersebut di Kemayoran, Kepala Sub. Direktorat Kegiatan Penalaran, K2N dan Pengembangan Soft Skill Mahasiswa, Arman Nefi, Direktur Kemahasiswaan, Dr.Kamarudin, Msi, dan Mantan Menteri Perhubungan tahun Azwar Anas, Ketua Dewan pembina ESQ . Menko Perekonomian, Hatta Rajasa pun turut hadir di hari kedua pelatihan tersebut.
Sumber (www.ui.ac.id)